Kadang ada saat dimana kita merasa dijahati oleh seseorang, padahal orang tersebut merasa dia tidak berbuat jahat, dia merasa tangannya selalu bersih padahal di dadamu tertancap pisau tajam menusuk jantung.
Ketika itu aku bertanya, tidak bisa kah sedikit nice padaku? Tidak bisa kah menjaga sedikit perasaanku? Aku suka bercanda tapi mengapa objek hinaan kalian selalu aku? Ketika aku sedang bercanda dengan kawan kawanku dan mereka berbicara seenaknya. Ibarat seekor kerbau yang dipecut dari belakang oleh sang pembajak sawah, bukan karena dia sadis, tapi karena memang begitu lah cara membajak sawah. Tapi sebagai makhluk hidup aku tetaplah merasa sakit.
Selanjutnya aku bertanya, tidak kamu bersikap biasa saja kepadaku? Jangan memandangku dengan sinis dan benci. Aku seolah kecoak yang sedang diawasi dari jauh, mendekat sedikit aku pasti dibunuh. Pandangannya seolah takut akan ku usik dan ku gerayangi dengan kaki - kaki kotor ku karena aku baru saja keluar dari selokan. Padahal hari itu aku sedang ingin merayap rayap saja di lantai. Aku juga tidak berharap bertemu denganmu, manusia jahat.
Mengapa sebagian dari kita rela berbuat jahat hanya karena "iritasi". Jika kelakuan seperti itu dilakukan pada binatang, mungkin biasa saja, tidak usah hiraukan perasaan mereka. Namun kepada sesama manusia, tidak bisa kah kita sedikit memikirkan... Perasaan...
Ketika itu aku bertanya, tidak bisa kah sedikit nice padaku? Tidak bisa kah menjaga sedikit perasaanku? Aku suka bercanda tapi mengapa objek hinaan kalian selalu aku? Ketika aku sedang bercanda dengan kawan kawanku dan mereka berbicara seenaknya. Ibarat seekor kerbau yang dipecut dari belakang oleh sang pembajak sawah, bukan karena dia sadis, tapi karena memang begitu lah cara membajak sawah. Tapi sebagai makhluk hidup aku tetaplah merasa sakit.
Selanjutnya aku bertanya, tidak kamu bersikap biasa saja kepadaku? Jangan memandangku dengan sinis dan benci. Aku seolah kecoak yang sedang diawasi dari jauh, mendekat sedikit aku pasti dibunuh. Pandangannya seolah takut akan ku usik dan ku gerayangi dengan kaki - kaki kotor ku karena aku baru saja keluar dari selokan. Padahal hari itu aku sedang ingin merayap rayap saja di lantai. Aku juga tidak berharap bertemu denganmu, manusia jahat.
Mengapa sebagian dari kita rela berbuat jahat hanya karena "iritasi". Jika kelakuan seperti itu dilakukan pada binatang, mungkin biasa saja, tidak usah hiraukan perasaan mereka. Namun kepada sesama manusia, tidak bisa kah kita sedikit memikirkan... Perasaan...
0 komentar on "Yang Menurut ku Jahat, Belum Tentu Menurut Mereka"
Posting Komentar