Semua yanga akan kutulis ini aku dapatkan dari buku “why men marry bitches”- Sherry Argov, mungkin yang aku bakal kasih tau ga lengkap dan banyak yang rada miss, tapi lumayan lah (saranku sih, baca aja bukunya >>> http://books.google.co.id/books?id=nW0o2GjzrIsC&dq=why+men+marry+bitches&printsec=frontcover&source=bl&ots=ZY84Hr_hiE&sig=PCvaMHOv0OqZGan7yWtJK03dwD4&hl=id&ei=HIbMSuHoJY2QkQWPnuHpBA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4#v=onepage&q=&f=false)...
Aku tahu laki- laki dan perempuan jauh sangat berbeda namun kadang juga menjadi sangat mirip pada hal tertentu dan aku tak menyadari hal tersebut dan terus menyangka kami berbeda. Aku gamau patah hati lagi, kurasa memahami karakter masing masing malah akan memaklumi kelakuannya dan menjadikan aku wanita yang super toleran dengan mereka sehingga akhirnya mereka malah memanfaatkan aku. Ketika aku terlalu perhatian dan kelihatan sangat cinta maka dia berpikir “ah, yang satu ini ga akan kemana mana, dia akan selalu ada untukku, aku gak perlu berusaha lebih lagi untuk yang ini, mending aku keliling kota dan mencari barangkali ada yang lebih balik, kalo ga ada lagi baru deh sama yang ini”. Oleh karena itu sebagai perempuan aku lebih baik membiarkan mereka berusaha sendiri mendapatkan aku.
Ah.. semua laki laki sama aja. Mereka pasti lebih menyukai perempuan yang bisa mereka dapatkan melalui perjuangan. Lain kali aku lebih baik membalas cinta saja daripada ngecengin duluan, kalaupun aku ngecengin dia dulan, aku ga akan menunjukkan bahwa aku duluan yang suka dia. Biar aja mereka yang berusaha dapetin aku. Lelaki senang berusaha kok. Jadi biarlah, ga usah takut keilangan. Justru saat mereka PDKT seharusnya aku jadikan itu ajang bagi pria pria itu untuk membuktikan seberapa seriusnya mereka padaku. Aku hanya perlu membalas sedikit untuk member isyarat bahwa aku mungkin tertarik padanya. Jangan berlebihan, Cuma sekedar berterimakasih atas traktiranya dan tumpangannya, atau memberitahu bahwa aku memiliki waktu yang mengasyikkan bersamanya, tapi gak perlu aku tanya “kapan nih kita ketemu lagi”. Biar aja mereka yang tanya itu, kalo mereka ga nanyain itu berarti mereka ga ada rasa sama aku dan ga ada gunanya tuh buang buang waktu untuk orang seperti itu. Cuma akan makan hati, aku ga akan diperlakukan sebagai putri oleh orang seperti itu. Padahal aku ini sangat berharga.
Gak seharusnya perempuan suka sampai ngejar ngejar cowok, aku sih selama ini ga pernah. Ngapain juga kan? Kita kan perempuan, kejarlah aku hingga aku menangkapmu. Bairin aja pria pria itu berusaha ngedapetin aku, mereka senang kok berusaha, mereka berpikir sedang berburu sesuatu. Pria akan mendapatkan kepuasan bila mendapatkan sesuatu yang dia dapatkan melalui perjuangan. Dia akan sangat menyayangi dan membanggakan hasil buruannya itu. Kalau gitu aku cukup berusaha menjadi wanita yang layak diperjuangkan dan biarkan mereka berjuang untukku. Karena wanita butuh cinta abadi yang setia dan mampu melindunginya, yang mendapatkan aku dengan susah payah pasti mampu mencintai aku dan menjaga aku, dialah yang unggul.
Kalau wanita menganggap pernikahan adalah sesuatu yang indah dimana kejelasan status ada dengan orang yang paling dia cintai, setiap hari bersamanya, saling berbagi dalam susah dan senang. Beda dengan pria, ternyata mereka takut dengan pernikahan, meskipun plus2 nya ada, tapi tanggung jawab yang dia tanggung jadi lebih berat. Mereka lebih banyak pertimbangannya sebelum naik ke jenjang pernikahan. 1. Mereka takut sekali menikahi wanita yang salah yang hanya bisa menguras hartanya, oleh karena itu sebagai perempuan kita harus memiliki dunia sendiri yang mandiri dan mampu bergantung pada diri sendiri. Pria pria itu tidak akan melihat seberapa besar penghasilan kita, tapi apakah dengan penghasilan tersebut kita mampu mencukupi kebutuhan kita tanpa berhutang sana sini. Dia akan mereasa sangat takjub dengan wanita seperti itu. 2. Mereka tak ingin memiliki anak yang bodoh sehingga mereka tak akan menikahi wanita yang bodoh. Jadi, siapa bilang pria suka wanita bodoh? Mereka hanya suka wanita- wanita bodoh untuk dimanfaaatkan, dikencani sementara, tapi bukan untuk menikah. 3. Berpakaian terbuka didepan pria bukan cara yang baik untuk mendapatkan simpatinya. Mereka memang suka melihat majalah majalah pria seperti FHM dll tapi apa mereka mau menikah dengan model- model tersebut? Tidak. Itulah yang disebut mainan. Mereka terlihat sangat idiot memamerkan tubuhnya dan menjadi tidak penasaran dengannya. Pria hanya akan menikahi wanita yang menutup auratnya karena mereka suka menebak nebak apa yang berada di dalamnya. Apalagi dengan dandanan seperti itu, pria akan berpikir bahwa hanya itu yang wanita2 itu dapat banggakan dan wanita seperti itu akan kehilangan karakteristiknya. Oleh karena itulah seks diluar nikah memang dilarang, untungnya dalam Islam ada larangannya, jadi untuk ini insya Allah aku pasti terhindar.
Oh iya, tapi ternyata ada pria- pria tertentu yang sadar bahwa wanita dalam menjalin hubungan sangat mengidamkan yang namanya pernikahan. Jadi, sebagian dari mereka memanfaatkan kata "menikah" itu untuk mendapatkan keuntungan dari seorang wanita. Mereka ingin wanita berpikir bahwa mereka pasti akan berakhir dipernikahan sehingga wanita wanita itu mau melakukan semua dengan sukarela. Beberapa pria menjadikan menikah sebagai kata kunci agar wanita nya percaya dan menyerahkan sepenuh hati cintanya, dan seperti kita tahu kan? Pria merasa kurang tertantang menikahi wanita yang sudah pasti mau dan jelas jelas mau menikah dengannya, mereka ingin melakukan perjuangan untuk mendapatkan teman hidup, dia ingin sesuatu yang unggul yang tidak dapat dengan mudah diraih, itu akan menaikkan gengsinya dimata laki2 lain. Oleh karena itu, jadilah wanita yang bahagia dengan keadaan kita saat ini.
Bedanya perempuan dan laki laki, perempuan cenderung jatuh cinta karena keberadaan seorang lelaki di sisinya, sementara laki laki cenderung menyadari mereka mencintai perempuan justru karena ketidakberadaan seorang perempuan. Dan terkadang, laki laki hanya butuh waktu untuk menyadari itu. Bisa beberapa menit, bisa seminggu, bisa berbulan bulan.
Pria suka wanita yang percaya diri dan melihat dirinya sempurna, tapi bukan untuk menyombongkan diri. Yakinkan diri kita akan selalu bahagia dengan diri sendiri tanpa harus menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain. Jangan merasa insecure terhadap diri sendiri, jangan dibutakan cinta dan menganggap pasangan kita adalah orang yang paling layak mendapat perlindungan dan perlayanan terbaik. Meskipun sudah menikah nanti, tetaplah menjadi wanita yang bangga dengan keadaan diri agar pria kita selalu sadar bahwa kita adalah wanita yang layak dijaga, dilindungi, dan sempurna (at least dimatanya, meskipun ga ada yang sempurna)
0 komentar on "for my girls"
Posting Komentar