Hobi dalam definisi ku adalah suatu pekerjaan yang selalu ingin kita kerjakan sesering mungkin, kita sangat tergila gila dan menekuni pekerjaan tersebut hingga kita bisa menjadi sangat mahir mengerjakan hal tersebut. Dengan demikian aku mengartikan hobi sebagai separuh jiwa, karena aku mengerjakannya sepenuh hati dan tak mengenal waktu. Bahkan ada rasa rindu ketika aku tak dapat mengerjakannya. Hobiku menggambar, menggambar apapun yang menghantui pikiran ku, ketika aku menggambarkannya aku merasa lega, aku mengurung sesuatu yang mengganggu pikiran ku dalam karya.
Agama bagiku merupakan suatu petunjuk dari Tuhan semesta alam agar dapat menjalani ujian hidup yang hanya sementara ini dengan baik dan benar. Hidup itu penuh ujian karena memang hidup adalah ujian saringan masuk Surga. Ujian yang hanya sekali seumur hidup dengan berbagai persoalan hidup. Yang tidak mau mengandalkan agama sebagai pedoman hidup, maka tersesatlah dia.
Agama memiliki aturan yang sangat jelas antara yang salah dan yang benar. Ketika kita salah, agama tidak pernah diam, agama selalu berusaha memberi peringatan melalui orang orang sekitar, bahkan ketika kau tetap tutup mata dan telingamu, atas izin Allah, dan jika Allah menghendaki kau tetap benar, Allah akan mengazab mu di dunia sebagai penghapus kesalahanmu. Sungguh Allah maha baik, atau dalam Asmaul Husna disebut juga Al Barr. Semoga kita selalu bersyukur.
Hobi yang kita kerjakan harus sesuai dengan aturan agama, jika kita terlena dan mengabaikan agama secara tidak sadar kita menjadi kebal kritikan dan tak sadar mengerjakan dosa dosa hingga menumpuk. Na'udzubillahi min dzalik.
Antara menggambar dan aturan agama, ada beberapa hadist shahih mengenai ini, yaitu larangan menggambar mahluk yang memiliki ruh, salah satunya dari Ibnu, dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa menggambar suatu gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’” [HR. Bukhari]". Aku menjadi sangat takut menggambar manusia lagi, aku takut ditantang memasukkan ruh kedalam karyaku, pastilah aku kekal di neraka jika itu benar. Na'udzubillahi min dzalik.
Setelah mencoba memahami, aku akhirnya mengerti. Walau tidak tertulis langsung di Al Quran, tapi Allah melarang mempersekutukan Allah. Walau tak ada maksud mempersekutukan Allah samasekali, tapi secara tidak langsung kita berusaha membuat gambar tampak nyata, tampak hidup, hingga terlihat keren dan bagus. Mempersekutukan Nya dimana? Ya itu, membuatnya tampak nyata dan hidup. Apa kita tak sadar? Kita secara tak sadar mempertuhankan bakat kita sendiri. Mungkin perasaan itu keciiiiiiil sekali hingga kita tak sadar. Wallahu alam, bahkan isi hati kita sendiri hanya Allah yang tahu, karena terkadang setan menutup nutupi hal yang dilarang sehingga terlihat indah dan mengasyikkan. Belum lagi kalo kamu jadi nunda sholat karena keasikan menjalankan hobi, itu jelas dosa...
Jika membuat kartun Islami yang banyak nasehat agama nya bagaimana? Komik Islami bagaimana? waduh aku pusing, tolong jangan tanyakan aku, jika aku menjawabnya dengan salah, matilah aku.
Begini saja, ikuti kata hatimu. Coba baca arti ayat al baqarah ayat 284 dibawah ini :
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Lalu teliti lagi seberapa banyak mudhorat dan seberapa banyak kebaikan yang dihasilkan dari karya tersebut. Kita harus mengevaluasi karya kita. Misalnya kamu bikin komik Islami, pantau testimoni pembacamu apakah mereka sadar dan akhirnya tobat? apakah mereka hanya komentar gambarmu yang sangat hidup? Apakah mereka mengidolakan karakter di komikmu sampai seolah olah karakter tersebut benar benar hidup? Apakah komik yang kamu buat benar benar menyentuh hati pembaca hingga menyadari kesalahan kesalahannya? Walau tujuanmu baik belum tentu hasilnya sesuai tujuan.
Evaluasi karya ini juga berlaku buat kalian dengan hobi lain tanpa terkecuali. Jangan abaikan ajaran Al Quran.
Agama bagiku merupakan suatu petunjuk dari Tuhan semesta alam agar dapat menjalani ujian hidup yang hanya sementara ini dengan baik dan benar. Hidup itu penuh ujian karena memang hidup adalah ujian saringan masuk Surga. Ujian yang hanya sekali seumur hidup dengan berbagai persoalan hidup. Yang tidak mau mengandalkan agama sebagai pedoman hidup, maka tersesatlah dia.
Agama memiliki aturan yang sangat jelas antara yang salah dan yang benar. Ketika kita salah, agama tidak pernah diam, agama selalu berusaha memberi peringatan melalui orang orang sekitar, bahkan ketika kau tetap tutup mata dan telingamu, atas izin Allah, dan jika Allah menghendaki kau tetap benar, Allah akan mengazab mu di dunia sebagai penghapus kesalahanmu. Sungguh Allah maha baik, atau dalam Asmaul Husna disebut juga Al Barr. Semoga kita selalu bersyukur.
Hobi yang kita kerjakan harus sesuai dengan aturan agama, jika kita terlena dan mengabaikan agama secara tidak sadar kita menjadi kebal kritikan dan tak sadar mengerjakan dosa dosa hingga menumpuk. Na'udzubillahi min dzalik.
Antara menggambar dan aturan agama, ada beberapa hadist shahih mengenai ini, yaitu larangan menggambar mahluk yang memiliki ruh, salah satunya dari Ibnu, dia berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa menggambar suatu gambar dari sesuatu yang bernyawa di dunia, maka dia akan diminta untuk meniupkan ruh kepada gambarnya itu kelak di hari akhir, sedangkan dia tidak kuasa untuk meniupklannya.’” [HR. Bukhari]". Aku menjadi sangat takut menggambar manusia lagi, aku takut ditantang memasukkan ruh kedalam karyaku, pastilah aku kekal di neraka jika itu benar. Na'udzubillahi min dzalik.
Setelah mencoba memahami, aku akhirnya mengerti. Walau tidak tertulis langsung di Al Quran, tapi Allah melarang mempersekutukan Allah. Walau tak ada maksud mempersekutukan Allah samasekali, tapi secara tidak langsung kita berusaha membuat gambar tampak nyata, tampak hidup, hingga terlihat keren dan bagus. Mempersekutukan Nya dimana? Ya itu, membuatnya tampak nyata dan hidup. Apa kita tak sadar? Kita secara tak sadar mempertuhankan bakat kita sendiri. Mungkin perasaan itu keciiiiiiil sekali hingga kita tak sadar. Wallahu alam, bahkan isi hati kita sendiri hanya Allah yang tahu, karena terkadang setan menutup nutupi hal yang dilarang sehingga terlihat indah dan mengasyikkan. Belum lagi kalo kamu jadi nunda sholat karena keasikan menjalankan hobi, itu jelas dosa...
Jika membuat kartun Islami yang banyak nasehat agama nya bagaimana? Komik Islami bagaimana? waduh aku pusing, tolong jangan tanyakan aku, jika aku menjawabnya dengan salah, matilah aku.
Begini saja, ikuti kata hatimu. Coba baca arti ayat al baqarah ayat 284 dibawah ini :
"Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Lalu teliti lagi seberapa banyak mudhorat dan seberapa banyak kebaikan yang dihasilkan dari karya tersebut. Kita harus mengevaluasi karya kita. Misalnya kamu bikin komik Islami, pantau testimoni pembacamu apakah mereka sadar dan akhirnya tobat? apakah mereka hanya komentar gambarmu yang sangat hidup? Apakah mereka mengidolakan karakter di komikmu sampai seolah olah karakter tersebut benar benar hidup? Apakah komik yang kamu buat benar benar menyentuh hati pembaca hingga menyadari kesalahan kesalahannya? Walau tujuanmu baik belum tentu hasilnya sesuai tujuan.
Evaluasi karya ini juga berlaku buat kalian dengan hobi lain tanpa terkecuali. Jangan abaikan ajaran Al Quran.